Jakarta – Persatuan Alumni GMNI bersama RRI Melakukan Diskusi Kedaulatan dan Ketahanan Energi Nasional: Percepatan Implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Menuju Indonesia Emas 2045 yang bertempat di Audutorium Yusuf Ronodipuro (10/10).
Dalam sambutannya Endriman Butar Butar sebagai Anggota Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, mengatakan diskusi ini menjadi momentum bagi GMNI dan RRI ibaratkan menanam pohon dan akan dipanen pada 21 tahun yang akan datang yaitu 2045 untuk generasi berikutnya.
“Mudah-mudahan pembicaraan hari ini membawa dampak yang relevan dan juga untuk kemajuan Indonesia tentunya Indonesia maju ke depan, ” ujar Butar Butar.
Sementara Prof. Dr. Arief Hidayat, Ketua Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia menyambut baik acara ini yang mempertemukan dan menyatukan visi misi percepatan implementasi PLTN menuju Indonesia emas 2045.
“Setelah ditetapkan untuk mendukung dan mendorong langkah prioritas pentingnya ketersediaan energi terutama mengembangkan sumber energi terbarukan sebagai alternatif yang bersih dan ramah lingkungan salah satunya adalah rencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir, ” ujar Arief Hidayat.
Sebagai agenda nasional, transisi energi yang sedang dilakukan Indonesia menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Transisi energi juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih guna mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan lebih hijau.
Hadir dalam kegiatan ini Dr. Suparman Pengembang Teknologi Nuklir Ahli Utama, Direktorat Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam, dan Ketenaga nukliran. Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M Ahli Geopolitik. Prof. Dr. Ir. Anhar Riza, Antariksawan Ketua Dewan Pakar Badan Kejuruan Teknik Nuklir dan Persatuan Insinyur Indonesia.
Sumber: rri.co.id