Alor – Aliansi Pemuda Alor Bergerak yang terdiri dari GMNI, HMI, PMI, PMKRI, BEM UNTRIB, IMP2, dan KASIH ALOR tiba di Sekretariat GMNI Cabang Flores Timur di Larantuka. Kedatangan ini merupakan kelanjutan dari perjalanan mereka dari Lewoleba dalam rangka menyalurkan bantuan kepada korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Senin, (2/12/2024).
Hasil kolaborasi dengan DPC GMNI Flores Timur mencatat terdapat 115 kepala keluarga pengungsi mandiri yang tersebar di Desa Ile Gerong, Kecamatan Titehena, dan Desa Lamika, Kecamatan Demon Pagong. Kedua desa ini dipilih sebagai titik distribusi donasi.
Kondisi Pengungsi Mandiri
Pengungsi mandiri ini berasal dari beberapa desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi pada 4 November 2024, yaitu Desa Kalatanlo, Tabana, Sukutukan, Boru, dan Hewa di Kecamatan Wulang Gitang, Flores Timur, NTT. Karena berbagai alasan, korban memilih mengungsi secara mandiri di rumah-rumah warga, sehingga banyak dari mereka belum mendapatkan bantuan dari para donatur.
Jenis Bantuan yang Disalurkan
Setelah melakukan advokasi, Aliansi Pemuda Alor Bergerak memutuskan untuk menyalurkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan pengungsi, terutama kebutuhan sandang dan pangan, seperti sembako, pakaian layak pakai, masker, dan kebutuhan perempuan. Selain itu, mereka juga memberikan trauma healing kepada anak-anak usia 5–15 tahun untuk membantu mengurangi dampak psikologis akibat bencana.
Apresiasi dan Harapan
Ketua GMNI Cabang Alor, Louwen Kafolamau, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Alor yang telah mendukung aksi kemanusiaan ini. Ia menegaskan bahwa Aliansi Pemuda Alor Bergerak hanyalah perpanjangan tangan dari kepedulian masyarakat Alor kepada saudara-saudari di Flores Timur.
Ketua GMNI Flores Timur, Yulius Ninu Badin, juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada masyarakat Kabupaten Alor dan Aliansi Pemuda Alor Bergerak atas aksi nyata mereka. Ia berharap kerjasama lintas organisasi kepemudaan ini dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar di masa depan.
“Semoga donasi ini bermanfaat dan dapat meringankan beban para pengungsi. Kerjasama ini semoga menjadi fondasi untuk hal-hal baik lainnya yang akan kita semai bersama,” ujar Yulius. Ia menutup dengan kutipan inspiratif, “Jika kamu melihat ada mendung di mata saudaramu dan di saat yang sama kamu merasakan kemenangan yang sama ada di hatimu, maka kamu adalah perpanjangan tangan Tuhan di bumi untuk membasuh mendung itu.”
Semoga gerakan kemanusiaan ini membawa berkah bagi semua pihak dan menjadi inspirasi bagi solidaritas yang lebih luas. Tuhan memberkati.