Oleh: Rasmin Jaya (Ketua DPC GMNI Kendari)
Dies Natalis GMNI yang ke 71 Tahun yang jatuh pada 23 Maret 2025 adalah spirit untuk terus merawat semangat dan api perjuangan. Dengan tema, Bersatu melawan penjajahan gaya baru adalah gambaran kondisi dan situasi sekarang dimana kita di perhadapkan dengan tantangan penjajahan Neo Kolonialisme, Neo Liberalisme, Neo Imperialisme dan Kapitalisme yang mempengaruhi segala sektor kehidupan.
Sehingga momentum Dies Natalis yang ke 71 tahun bukan hanya dimaknai sebagai agenda euforia yang terlewat begitu saja tetapi sebagai dengan moment ini bisa meneguhkan kembali komitmen dan konsistensi perjuangan dalam memperjuangkan masyarakat.
Tak hanya itu, Dies Natalis GMNI yang 71 tahun ini adalah perjalanan panjang, di mana sudah cukup banyak dinamika, pergolakan serta perjuangan dalam mengejawantahkan nilai-nilai Marhaenisme di seantero bumi Nusantara sehingga kesempatan ini kita bisa mengambil hikmah, berikhtiar serta berusaha bahwa selalu ada jerih dan upaya dalam setiap pengharapan.
Dengan momentum ini, marilah kita tetap kokoh, solid, dan terus melakukan konsolidasi organisasi agar kita semakin kuat dan bersatu dalam menghadapi tantangan Nekolim dan berbagai agenda besar ke depan.
Menghadapi agenda kedepan, sangat di butuhkan pikiran, gagasan dan ide untuk menyongsong kegiatan kedepan. Dengan tetap menjalankan tanggung jawab dalam melakukan kerja-kerja organisasi
GMNI telah menghiasi perjalanan bangsa ini pasca kemerdekaan bangsa ini. Segala dinamika, peluang dan tantangan mampu di lewati dan telah banyak menciptakan pemimpin di segala bidang sehingga menjadi penting menghadapi momentum Indonesia Emas tahun 2045, tantangan kita akan semakin besar lagi.
Dari masa ke masa, GMNI terus menggelorakan semangat perjuangan untuk keadilan sosial, demokrasi, dan kedaulatan rakyat.
Di tengah berbagai tantangan zaman, kita, kader-kader GMNI, harus tetap solid dalam barisan, mengokohkan persatuan, dan terus bergerak bersama rakyat. Persatuan Indonesia bukan sekadar slogan, tetapi sebuah panggilan sejarah yang menuntut kita untuk tetap berjuang dengan intelektualitas dan keberpihakan kepada kaum tertindas.
Dengan semangat Marhaenisme, mari kita lanjutkan perjuangan Bung Karno dan para pendiri bangsa. Tetap Solid, Tetap Bergerak, Demi Kaum Marhaen.
Sejarah adalah pelajaran yang terbaik bagi generasi baru. Keterpurukan secara organisasi tidak lantas di sikapi dengan keterpurukan dalam pemikiran dan perjuangan, dengan demikian masa kebangkitan dan kejayaan tidak perlu di sikapi dengan cara berlebihan. Karena dalam sejarah sendiri selalu ada pasang naik dan pasang surut mengenai kebangkitannya.
Kamu adalah GMNI, saya adalah GMNI. Apapun yang terjadi kepada GMNI, terjadi kepada kita semua.
Redaksi :