Mimika – DPC GMNI Mimika Menilai Transmigrasi Bukan solusi yang terbaik Untuk Papua Karena Akan Sangat Mengancam Keberlangsungan Hidup orang Papua dan Hutan Adatnya.
Dalam kajian yang dilaksanakan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Mimika yang bertema “Perlukah Transmigrasi ke Tanah Papua”, menghasilkan sudut pandang yang melihat kejanggalan-kejanggalan dalam upaya pemerintah untuk melakukan transmigrasi ke tanah Papua. GMNI menilai keputusan yang diambil oleh pemerintah ini tidak tepat.
Masyarakat serta pemuda Papua sendiri masih minim lapangan kerja bahkan dari segi pendidikan, kesehatan, ekonomi pun masih sangat miris. Papua belum butuh tambahan pendatang, kecuali sudah maju seperti Jakarta.
Jika pemerintah pusat memaksa, maka ini bisa memicu konflik antar oap dan transmigrasi non-oap yang datang ke papua. Lebih baik dana tersebut digunakan untuk membangun SDM dan infrastruktur yang layak untuk masyarakat.
GMNI Mimika juga melihat bahwa Papua sendiri mempunyai cara hidupnya sendiri dari segi antropologi, yang mana masih bergantung pada alam bukan pemaksaan transmigrasi dan pembukaan lahan secara besar yang lalu kemudian putra-putri adat masyarakat Papua terpinggirkan serta termarjinalkan kemudian menonton para imigrasi berdatangan sampai akhirnya mengambil dari hutan tanah adat nenek moyang rakyat Papua. GMNI Mimika menilai pemerintah pusat terlalu terburu-buru dalam dalam merancang program transmigrasi masuk ke Papua.
Di hari Sumpah Pemuda Ini juga GMNI Mimika juga mengajak para pemdua asli Papua dan di luar Papua, yang lahir atau besar Papua agar bersama-sama menyikapi serius soal transmigrasi yang direncanakan oleh pemerintah pusat. Kita berharap segera dibatalkan niat mereka. Terutama Kabinet Merah Putih untuk lebih memperhatikan rencana dan rancangan transmigrasi ke Papua. GMNI menilai Papua belum siap untuk menerima imigrasi.
GMNI Mimika juga menghimbau kepada masyarakat Papua Tengah dan Papua secara menyeluruh agar mengunakan hak pilih dengan baik sebagaimana mestinya. Jangan mudah diiming-imingi dengan uang lalu kemudian memilih. Tetapi harus cerdik dalam memilih pemimpin daerah. Pemimpin yang dipilih hari ini menentukan Papua dikemudian hari, sebab sudah tersistem semenjak DOB hingga pemekaran provinsi telah direncanakan untuk transmigrasi dan pembukaan lahan untuk industri-industri masuk ke Papua. Dan juga GMNI mengajak kita agar kita bersama-sama gaungkan Pilkada damai serta cerdas untuk Papua yang lebih baik.
GMNI juga meminta Pemerintah pusat memberikan kewenangan penuh kepada Majelis Rakyat Papua (MRP) Tampa intervensi dari Pemerintah dan Kesbangpol, agar dapat leluasa dalam mengatur, mengelola administrasi serta pemimpin Papua sebagaimana mestinya menjalankan hak kewenangan khusus yang diberikan oleh negara. Agar berjalan sesuai Dengan prinsip dan kultur kehidupan orang Papua yang Beradat adab untuk mengelola tanah Papua di dalam bingkai NKRI.
Opini dari: GMNI Mimika
Koreksi Naskah: GMNI INFO