Kendari – Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya mengingatkan alokasi dana pendidikan jangan dikapitalisasi untuk mencari kepentingan segelintir orang.
Ini disampaikan berkaitan dengan masalah pendidikan yang semakin mahal saat ini dengan perekonomian masyarakat yang semakin terpuruk.
Seperti yang diketahui, pendidikan adalah salah satu aset masa depan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing untuk menciptakan pemimpin yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Di ketahui Alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) Bidang Pendidikan untuk Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2024 adalah sebesar Rp216,73 miliar. Anggaran pendidikan digunakan untuk mendanai urusan pendidikan yang menjadi kewenangan provinsi, kabupaten, atau kota.
“Amanat UUD 1945 adalah, mencerdaskan kehidupan bangsa harus menjadi pijakan para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan untuk melihat kebutuhan dasar di setiap jenjang pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi Negri,” ujar Rasmin Jaya.
Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya Itu mengatakan dengan perkembangan pemerintahan baru sekarang ini yang menawarkan berbagai alternatif pendidikan harusnya semakin mempermudah mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan dan tidak terkendala biaya pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Penetapan UKT harunya bersandar pada survei dan perekonomian orang tua yang dilakukan oleh pengelola untuk melihat kondisi pendapatan perekonomian orang tua mahasiswa.
“Nominal yang ditetapkan secara asal-asalan. Sehingga kedepan, dengan masalah urjen dan strategis yang menjadi perhatian pemerintah , kita berharap agar perguruan tinggi bisa lebih mempermudah untuk masuk, agar semua bisa mengakses pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi,” tegasnya.
Mantan Ketua Kesatuan Pemuda Mahasiswa Maperaha (KPMM) Muna Barat 2019-2020 juga mengingatkan agar pemerintahan baru ini menjadi momentum untuk mengevaluasi kebijakan dalam sektor pendidikan sekaligus terus meningkatkan kualitas pendidikan serta sumber daya manusia yang bermutu dan dapat bersaing di segala lini sektor di wilayah Sulawesi Tenggara.
“Kepada pemangku kebijakan kita berharap kualitas pendidikan di Bumi Anoa dapat menjadi perhatian utama agar lebih baik lagi ke depannya dan bisa bermanfaat untuk semua komponen masyarakat,” Tegasnya.
Ia juga mendorong kepada pemerintah agar lebih memperbanyak porsi anggaran untuk pendidikan dan saluran beasiswa.
“Dengan adanya beasiswa tersebut sangat membantu, serta akan lebih antuasias lagi mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi,” bebernya.
Banyaknya program dan saluran beasiswa menjadi peluang dan kesempatan siapa saja untuk melanjutkan pendidikan, khususnya generasi yang mempunyai potensi, prestasi di segala bidang keilmuan.
“Maka diharapkan kepada generasi bangsa agar jangan melewatkan kesempatan ini, semua harus menjemput peluang momentum Indonesia Emas 2045. Kalau SDM-nya maju maka akan menjadi penopang berkembangnya perekonomian dan pembangunan daerah yang lebih baik lagi,” kata Rasmin.