Ada Kesamaan Visi Perjuangan, GmnI Kendari Dukung Paslon 03 Pada Pemira UHO

Kendari – Ada kesamaan visi perjuangan dalam memperbaiki tatanan kelembagaan internal kampus maupun komitmen merespon isu krusial nan strategis yang saat ini sedang menjadi perbincangan publik khususnya marakanya kasus pelecehan seksual yang kerap kali terjadi di lingkungan Universitas Halu Oleo, GMNI Kendari dukung dan siap memenangkan Paslon nomor urut 03 Yustito dan Fadli La Ode Mardin pada perhelatan Pemira UHO 2024.

Dalam tahapan pemira Universitas Halu Oleo (UHO) akan di laksanakan pada 19 Desember 2024.

Transformasi regenerasi kepemimpin dalam setiap lembaga kemahasiswaan selalu menjadi hal yang paling penting untuk mendongkrak pergerakan mahasiswa di kampus maupun di luar kampus. Banyaknya isu-isu krusial yang saat ini terjadi sangat di butuhkan kepeloporan pemimpin yang pro aktif untuk menjadi jembatan aspirasi masyarakat, bukan Sekedar pemimpin yang pro aktif terhadap kepentingan pribadi dan birokrat semata.

Dalam pertemuan tersebut, pasangan calon bersama GMNI Kendari membahas beberapa program, gagasan, serta isu strategis yang akan di rekomendasikan kepada Paslon 03 dengan lembar komitmen yang masing-masing bertanda tangan.

Ketua DPC GMNI Kendari, Rasmin Jaya dalam pertemuan tersebut menyampaikan sangat mengapresiasi niat, komitmen dan tekad Paslon nomor urut 03 BEM UHO.

Ia mengharapakan, seorang pimpinan pergerakan mahasiswa idealnya memang seorang pemimpin mahasiswa yang memiliki tugas dan wewenang, mengkomunikasikan wacana pergerakan mahasiswa dan strategi dengan diskusi yang mendalam, melakukan rencana penggalangan dan kordinasi untuk mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan mahasiswa khususnya internal kampus.

“Pergerakan mahasiswa ini kan merupakan instrumen yang dapat melakukan advokasi, Konsolidasi dan mobilisasi masyarakat yang masih seringkali menjadi korban dari kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka, khususnya korban-korban kekerasan dan pelecehan,” Tegasnya.

Rasmin Jaya mengharapakan, semua figur mesti mempunyai iktikad baik dan harapan panjang melebihi tarikan nafas tentang tata kelola lembaga mahasiswa yang baik, akuntabilitas dan transparan. Semua itu demi terciptanya pimpinan kelembagaan yang handal di kemudian hari.

Maka dengan demikian biarkanlah semua mahasiswa berkompetisi dengan hak politik dan demokrasi yang sama tanpa menggunakan tangan birokrasi untuk menekan atau mengintimidasi keikutsertaan mahasiswa.

“Pemira ini juga melatih budaya demokrasi dan cara berpolitik yang akan di implementasikan di masyarakat ke depan. Makanya harus di manfaatkan menjadi ruang proses pada saat bermahasiswa,” bebernya.

Sementara kader GMNI Kendari Sarinah Rinda mengatakan rekomendasi Sarinah sebagai ketua koordinator Menteri Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan, Apabila paslon sebagai pihak yang diberikan dukungan terpilih dalam kontestasi BEM UHO maka pihak terkait harus berkomitmen mengawal Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Universitas Halu Oleo.

Ide dan gagasan yang ditawarkan oleh GmnI Kendari tidak serta merta lahir begitu saja tetapi telah melalui diskusi dan kajian isu selama beberapa bulan terakhir karena merasa prihatin dengan situasi kampus sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya ramah akan perlindungan perempuan.

Tak hanya itu, Kabid Sarinah GMNI Komisariat FKIP Sarinah Irma mengatakan bahwa saat ini isu kekerasan seksual seolah menjadi hal yang disepelakan oleh pihak kampus bahkan oleh lembaga mahasiswa yang seharusnya pro aktif dalam mengawal isu-isu yang krusial. Lembaga mahasiswa hari ini terkhususnya BEM UHO kurang sejalan dengan perjuangan mahasiswa terlebih jika isu isu yang dibawa harus bertabrakan langsung dengan pihak birokrasi kampus.

“Maka kami berharap dengan komitmen yang ada bisa di jalankan semaksimal mungkin dalam mewujudkan harapan bersama. Kami juga Sarinah GMNI Kendari akan berjuang dan memaksimalkan Konsolidasi dalam merespon isu-isu krusial seperti kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), fasilitas kampus maupun secara khusus isu keperempuanan,” Tegasnya.

Terakhir, Calon BEM UHO Yustito mengatakan sangat mengapresiasi harapan dan dukungan GMNI Kendari dengan menawarkan berbagai gagasan, ide dan program yang juga akan membantu dalam kerja-kerja organisasi internal ke depan.

“Harapan saya, masalah ini harus menjadi tanggung jawab bersama, dengan dukungan GMNI, semoga ini bisa menjadi spirit dan kekuatan baru untuk memenangkan kontestasi pemira UHO yang akan di selenggarakan pada 19 Desember 2024,” Harapannya.

Usai melakukan silaturahmi dan diskusi, kedua belah pihak bersepakat menandatangani lembar komitmen yang berisi apabila paslon sebagai pihak yang diberikan dukungan GMNI Kendari terpilih dalam kontestasi BEM UHO maka pihak terkait harus berkomitmen untuk mengawal komitmen untuk mengawal isu-isu kekerasan seksual di lingkungan kampus Universitas Haluoleo serta berbagai isu yang bersentuhan secara langsung dengan mahasiswa maupun masyarakat pada umumnya.